Idzul Adha 2023 di Rumah aja…

 Hai...hai…apa kabar? Semoga baik, kalo engga pun ga apa. I have something for you 

Allahu akbar Allahu akbar, Laa ilaha illallahh wallaahu akbar, Allaahu akbar walillahil hamd

(Takbir berkumandang)

Sudah setahun berlalu, semenjak hari raya Kurban yang terakhir kali yaitu tahun lalu. Tahun lalu, aku merayakannya di Bandung, bareng-bareng dengan yang lainnya.  Waktu itu masih full team. Deep talk, sholat jama’ah di masjid salman, dan bakar-bakar sate di asrama. Hmmm...

Agak berbeda dengan sekarang...

Saat ini posisiku di rumah. Berjauhan dengan yang lainnya. So so lebarannya barengan sama orang rumah. Vibenya zuzur, tidak seperti hari raya…berasa seperti hari-hari biasa… selumrahnya aja. Maybe karena kami hanya bertiga karena adek posisinya di Lombok. Dan tidak mudik…alhasil, kami sekeluarga berlebaran di tempat berbeda dengan zona waktu yang agak berbeda. Ngomong-ngomong, kalo dipikir dari zaman ke zaman sepertinya memang begitu ya… ada semacam tradisi tersirat. Kalo Idzul Fitri adalah momen dimana keluarga pasti kumpul, semacam suatu keharusan. Identik deh dengan yang namanya, mudik. Bahkan, dari sebelum hari-H sudah banyak persiapan yang dilakukan dalam rangka menyambutnya… banyak banget gitu kayanya list acara yang dirancang. Sementara, Idzul Adha agaknya biasa-biasa saja. Ga harus tuh, yang namanya mudik-mudikan. Ya begitulah…Tapi heran ga sih?

Dan… kalo di sekitar rumahku sebagian orang ada yang berlebaran di hari Rabu dan ada juga hari Kamisnya..Karena aku anaknya ngikut mayoritas suara, jadi aku ikutan di Hari Kamis. Ga deng… ya memang karena sejak kecil aku dibiasakan seperti itu. Di mana bumi dipijak di situ langit dijinjing. Karena aku lahir dan gede di Indonesia, secara otomatis aku hidup di bawah naungan negara ini. Mengikuti ketetapan dan ketentuan yang sudah dibuat oleh pihak -pihak yang memang punya otoritas dan dipercaya. (Pencitraan kan 😊). Urusan benar dan salah belakangan, karena pihak-pihak yang ditunjuk tentu adalah orang-orang yang tahu hukum dan paham dengan konsekuensi dari setiap keputusan dan tindakan yang diperbuat.

Noted ya : sama sekali tidak ada persiapan untuk berlebaran!

Ketika malam sebelum sholat, pun aku hanya lontang-lantung di kamar. Kalaupun kirim-kirim ucapan, hanya sekenanya dan seniatnya (astagfirullah maap..). Tapi ketahuilah, fitrah Idzul Adha tetap ga memudar. Mungkin memang karena keadaan dan aku yang sudah semakin umur jadi ya udah aja…

Paginya aku dan mak bapak, bangun lebih karena rencananya kami sholat di masjid kompleks. Letaknya, di pintu gerbang depan kompleks. Posisi rumahku ada di paling belakang. Kebayang kan ujung ketemy ujung. Jadi,karena niatnya memang mau jalan kaki…kami harus spare waktu lebih supaya ga telat (pengalaman, nyampe tempat sholat tau -tau dah khotbah). Selain antisipasi telat juga menghindari malunya sih wkwk 😊.

***

Dari segi OOTD, dari bertiga aku adalah yang paling simple. Lebih terlihat ga niat kan? Atasan memakai sweeter (eca punya…), bawahannya training legend yang biasa ku bawa ke mana-mana. Juga pake kerudung hitam dan jangan lupa! Sendalnya juga item. Fix, lebih cocok untuk pergi takziah. Udah gitu nenteng-nenteng mukena yang digulung di dalam sajadah. Ckckck..

Padahal biasanya, makku bawa tas jinjing kain dan aku biasa titip ke sana. Jadi tinggal badan doang. Cape juga ternyata jalan kaki, mayan pegel. Sampai masjid, kerumunan jamaah belum terlalu ramai dan tidak terlalu berdesak-desakan. Ga lama sholat Ied dan fokus mendengarkan khotbah.

...

Abis sholat pulang deh…

Nah..nah… ada lagi kebiasaan yang cukup mencolok bedanya ketika sholat di sini dan saat di kampung. Kalo di kampung biasanya setelah sholat, jama’ahnya ga kesusu bubar, mereka akan keliling sambil jalan untuk bersalaman. Sedangkan, waktu di masjid kemarin… sholat beres…semuanya bubar..ngibrit dan sibuk masing-masing dengan barang bawaannya. Idk, karena memang efek setelah pandemic atau udah begitu. Oops, aku juga baru sadar…

Pulang-pulang dan sampe rumah, langsung berebah, ya ampun masih muda udah kaya jompo rasanya. Cape banget, jalan begitu aja udah ngos-ngosan wkwk…efek terlalu lama berdiam diri di kamar.

Setelahnya ngapain? Tidak ada.

Di kompleks ku, prosesi sembelih hewan kurban sudah dilakukan kemarinnya dan selesai di hari itu juga…sehingga di hari berikutnya sudah tidak apa-apa… Gitu…

Along the day, kami hanya rebahan…gegoleran.

.

.

.

Semoga ini tidak kedaluarasahh!!! wkwkwk

***

12/07/2023

 

 

You Might Also Like

0 comments