Heyho Fellas…
Buat
minggu ini aku tidak banyak melakukan sesuatu, lebih tepatnya memang belum. Mahasiswa
juga kebanyakan baru kembali lagi dari kampung halaman. Kok cepet? Oh jelas,
demi UAS! UAS! Mantapu – kan, kampus
terbaik bangsa kita ini 😉. Sama seperti halnya yang lainnya, Selasa
ini ku juga hectic dengan per-UAS-an dan masih akan berlangsung 2 ujian lagi di
minggu depan. Okey, agaknya cukup sekian untuk cuap-cuap berkenaan dengan ujian.
Makin ke sini
makin ramai yaa, semakin banyak juga mahasiswa yang berbaris antri untuk
berfoto ria di depan Plawid (Plaza Widya) bersama kawan. Maklum, bulan Juli
sudah semakin dekat, atau sebenarnya apakah kami yang justru mendekat? Yang
tadinya mungkin sehari hanya ada 1 gerombolan makin lama sehari bisa +5
rombongan yang mengantri untuk menangkap momen mereka dalam berbagai pose. Mereka
itu persis seperti bunga saga yang satu per satu bermekaran, sedikit-sedikit
tapi ajeg. Setiap kali melintasi area itu, bisa beragam reaksi yang muncul,
kadang tersenyum tanda ikut senang dan membayangkan one day I’ll be there.
Kadang kala, kalau lagi not in a good mood hanya sekedar menatap
sekilas, sedang di dalam hati tersenyum getir karena was-was dan minder. Dan berujung
jengkel. Pada akhirnya akan kembali bertanya pada diri sendiri “Kapan lulus
ya? Bisa lulus ga ya?” Jadi terkadang sebagai antisipasi supaya stay
good mood, ya memilih untuk melintas ke jalan lain.
Tapi
tidak dengan kemarin karena itu moment special untuk Pandawa. Setelah sekian
purnama, hampir purnama ke-2 tahun malah. Akhirnya ada yang pecah telor lagi setelah si Tetutua. Bangga dan turut senang terkhusus untuk si Bocil Gemoy yang diam-diam udah sidang
aja. Akhirnya, pertanda kalau jerih payah selama 4 tahun yang sudah dilalui, tenaga yang
dihabiskan, cucuran air mata yang ditumpahkan, dan waktu yang senantiasa
dicurahkan telah terbayar juga.
Congrats ya
Ca, akhirnya sudah tuntas dan lunas ! Sudah bisa bobo tenang, yang biasanya
selalu ngalong tiap malem. Semoga bisa segera menyusul ya, Aamiin! ̶ buat Eca (Semoga baca 😊).
Sidang dilakukan
secara hybrid. Awalnya dia diam-diam aja, ga mau sebar berita tapi seperti
biasa ending-nya tetap bocor juga. Vibes sidang memang luar biasa, semua berasa senewen, seluruh atmosfer berasa suram. Coba
dibayangkan, dia yang sidang tapi aku yang mual. Jadi kepikiran, bagaimana
nanti kalau tiba waktunya buat giliranku. Hiiihhh, ampun! Lagi, aura ketegangan
yang terpancar sungguh sama sekali ga bisa dicuri atau ditutupi. Sedikit flash
back, jadi di Rabu malam kami nobar, judul filmnya KKN Desa Penari. Kentara
sekali muka was-wasnya. Udahlah dasarnya tegang, nontonnya film horror. Makin kacaulah.
Lucu sih!
Aku skip nonton sidangnya, takut malah membuat tegang tapi datang seusainya. Di sana bertemu dengan banyak temen lama. Seru juga sebetulnya, sekalian sebagai ajang reuni. Sebelumnya, iseng dulu mau berselancar ke Baltos untuk cari printilan kecil sebagai bentuk apresiasi. Seharusnya dari kemarin-kemarin, tapi karena ada satu dan lain hal jadi di-cancel aja. Alhamdulillah dapat juga 2 biji, satu selempang dan satu lagi (Rahasia, yang jelas sempat berganti karena impulsivitas yang tetiba muncul).
Setelahnya aku ke kampus, udah ada lumayan banyak people. Kalau udah kumpul
tentu ga boleh disia-siakan dong, waktu yang serba terbatasnya. Jepretlah sana-sini,
dari yang berjamaah sampai yang munfarid. Kami berfoto di Plawid, spot yang turun-temurun selalu disatroni setelah seminar atau sidang. Dari segelintir orang, semua melupakan hal yang paling fundamental yang katanya merupakan pertanda kelulusan. Lucu, hehe!!!. SELEMPANG. Tapi beruntungnya aku bawa, padahal tadinya sudah berprasangka kalau-kalau mungkin banyak juga yang bawa. Ikut Happy! Happy but overwhelmed by
the question of “when will you graduate?”.
Pertanyaan pamungkas yang kalau kata Anam bisa berefek ke banyak orang, semacam
domino effect. Surely, most of people yang hadir di sana (khusus yang
relate) pasti punya perasaan yang sama. Itu cukup wajar. We happy, tetapi di
sisi lain juga sedih akan berbagai hal. Semakin menambah rasa khawatir dan
antuasias secara bersamaan. Nah loh, bingung kan. Maka sebaiknya dicukupkan
saja, tidak perlu dipikir terlalu dalam, supaya tidak pusing 😉.
Bismillah,
bisa yuk!!! Kerjain!!!
***
Agak keliatan suram sih, dari ujung bawah sampe atas ubun-ubun “almost black bree”. Tapi ya sudahlah ya, pentingnya masih oke sama OOTD bintang utamanya (pembenaran diri).
0 comments