Ailo bestie...
Waktu menjukkan pukul 08.53 WIB bertempat di Kota Bandung, C'elah padahal main locationnya di situ -situ ae. Cisitu Lama gang V. Until now, the sun still shy to came up and show the shine. Jam 6 pagi, rasa jam 5 sore menjelang magrib. Satu minggu ini, begitulah rutinitas pagi yang selalu terjadi. Panas sebentar lalu hujan sampai sore bahkan hingga malam. Atau bisa jadi seperti ini, dari pagi langit sudah tertutup kabut tebal. We will meet the rain, it might be in afternoon, evening, or in the night.
Today, I woke up earliest pake banget, jam 6 kurang beberapa detik. Wajar juga, I've been slept almost 12 hours. Maybe it was my way to enjoy the uncertainty life. Abisnya hawanya super dingin, ditambah hujan yang seperti musik pengantar tidur. Dinginnnnn.
Hari ini tidak ada agenda khusus yang direncakan, hanya mau menghabiskan waktu di kamar kosan. Jadi pagi-pagi banget sudah prepare untuk cooking-cooking ala kadar. The main reason, bcs I am very lazy to go to outside there just to find some meals. Lagi pula, di kulkas masih ada beberapa stok bahan makanan, sayang jika dibiarkan menganggur. Simple, tumis kangkung dan dadar telor bayam (hmmm, bingung gak tuh. I wonder, the teste whether good enough or not. But not bad. At least, I can swallow it :").
yummy (lebay)
Well, belakangan ini sepertinya banyak sekali terdengar kabar yang kurang baik dari teman -teman dekat. Sorry for heard that! Di satu sisi, cukup beruntung karena diberikan kesempatan untuk ikut mendengarkan dan merasakan apa yang mereka alami. Namun, di sisi lain juga ikut sedih, sebab peristiwa demi peristiwa itu mampir dan menimpa teman-teman dekat. I could say, those of people are anywhone who I put in the first circle of our relationship. It doesn't mean I dont have any problems. Exactly I have. But, maybe it not heavy as and as complicated as they are. Beberapa diantaranya cukup mendadak dan tiba-tiba, terjadi tanpa pertanda.
Collision accident alias nyungsep di Setiabudi, dengan sepuluh jahitan (err ngilu)..//
Tiba-tiba dapet kabar, bahwa salah satu dari kalau harus melakukan operasi di sekitar rongga perut, meskipun masih bisa menjalani perawatan intensif...//
Lalu, covid-lah padahal kasusnya sudah lama mereda...//
Belum lagi, insiden ketiban plafon kamar termasuk genteng rumah...//
Terakhir, berita kecurian laptop di kamar sendiri (iseng benget yang ambil)...//
And me too ternyata, unknowingly I lost for something...//
Hadeh, to much...
Rupanya tragedi dan musibah memang benar adanya, bisa terjadi di manapun, pada siapapun, dan kapan pun. Even your home, the safest place I thought. Jadi maknanya harus selalu siaga dan berhati-hati di mana saja (mawas diri).
Satu lagi bahwa, selalu ada kemudahan dalam setiap kesulitan. Selalu ada hikmah yang mampu dimaknai dalam setiap peristiwa. Akan ada pelangi setelah hujan, bahkan di kala hujan pun rintiknya masih memberikan ketenangan. Buktinya, kabar-kabar yang kurang sedap silih berganti digantikan dengan kabar bahagia yang juga ikut membuat haru. Tuhan, memang tidak akan tinggal diam. Selalu ada jalan yang diberikan, apapun bentuknya. Bahkan di tengah-tengah keputusasaan, di mana mengira hampir tidak ada celah penyelesaian persoalan. Yang hilang akan selalu tergantikan, meskipun harus melalui proses yang menyakitkan.
Namun, siapalah kami yang hanya manusia ini. Sudah tahu, tapi tetap saja. Terkadang ikut terjebak di dalam kemelut.
Memang kami semua, sedang diminta untuk bersabar dan belajar untuk lebih jeli. Tidak hanya itu, tetapi secara tidak langsung dituntun untuk lebih peka dan peduli dengan segala sesuatu yang sedang terjadi di sekitaran kita. Setidaknya, sejenak untuk mencoba mendengar kemudian ikut memahami. Tidak melulu sibuk dengan persoalan diri. Di luar sana ada alam, binatang, atau bahkan sesama manusiaaa yang mungkin saja ingin diperhatikan.
Dan, sebuah kata-kata yang dituliskan oleh seorang yang berulang kali babak belur dihantam keadaan. Dan mungkin dia tidak sadar, bahwa dirinya telah sangat jauh bertumbuh.
0 comments